Allreachinghealing – DIGANJAR PENALTI, LGO4D HARAP ATURAN TEKANAN BAN DIKAJI ULANG

Allreachinghealing – Marc Marquez menarangkan mengapa terserang denda di LGO4D ONLINE Belanda. Beliau juga menekan supaya peraturan titik berat ban dikaji balik.

Marc Marquez cuma kurang 0, 01 kafe dari ketentuan titik berat ban minimal MotoGP buat satu lap di Grand Prix Belanda, Pekan( 30 atau 6 atau 2024). Pembalap Gresini itu merasa kontak dengan Enea Bastianini selaku faktornya.

Pembalap Spanyol itu finis di antrean keempat dalam pacuan di Assen, tetapi sebagian dikala setelah itu bisa berita wajib turun ke posisi ke- 10 dampak denda 16 detik. Beliau dikenal melanggar ketentuan titik berat ban depan minimal MotoGP.

Marquez merasa semenjak lap awal kalau temperatur bannya amat kecil, serta berupaya mengendalikannya dengan membiarkan pembalap VR46 Fabio Di Giannantonio menyalipnya di lap 8 dalam usaha buat memakai hawa kotornya buat tingkatkan titik berat.

Walaupun perihal ini menolong, pelanggaran peraturan terjalin di lap 21 kala Enea Bastianini menyalipnya di Belengkokan 1 serta buatnya pergi jalan sebab beradu.

Sebab wajib berkendara dalam batasan minimal 1, 8 kafe buat 15 lap( sebesar 60 persen dari jarak pacuan penuh), pemenang MotoGP 6 kali itu melupakan satu putaran, dengan tekanannya turun 0, 01 kafe di luar batasan keterbukaan yang diizinkan dikala beliau balik ke jalan sehabis meluas.

” 0, 01 buat satu putaran,” jawab Marquez kala ditanya berapa banyak tekanannya di dasar batasan.” Amat disayangkan, tetapi peraturan tetaplah peraturan.

” Salah satunya perihal yang kita bicarakan dengan steward, buat alibi itu denda ditunda, sebab semacam yang Kamu amati dalam pacuan aku mengawali dengan metode yang bagus namun seketika aku memandang di bagian depan terdapat suatu yang abnormal serta titik berat ban amat kecil.

” Setelah itu aku membiarkan DiGia melalui cuma buat mengendalikan titik berat di depan, serta aku terletak di belakangnya selama pacuan. Aku mengatur dengan metode yang bagus, aku terletak di dalam. Tetapi yang tidak aku duga merupakan kontak dengan Enea, di mana beliau mendesak aku pergi.

” Kala aku pergi di lap itu, aku lebih lelet satu detik serta aku tidak mendesak dengan bagus di Belengkokan 3 serta Belengkokan 5, sebab aku tidak ketahui gimana situasi ban sehabis pergi dari zona run- off.

” Aku turun lagi, memerlukan 2 lap buat balik serta 2 lap itu membuat aku pergi dari batasan minimal, ialah 15 lap hari ini.”

Insiden ini menerangi terdapatnya kelemahan dalam peraturan. Marquez sudah mengantarkan perihal ini pada para pengasuh FIM, yang kelihatannya sepakat dengan si pemenang bumi 8 kali.

Walaupun beliau menyambut hukumannya, sebab perihal itu terletak di dasar kerangka peraturan yang legal dikala ini, Marquez yakin kalau peraturan itu wajib diganti buat era depan alhasil kejadian yang menimbulkan pembalap dengan cara tidak terencana melanggar peraturan titik berat ban dapat diamati selaku kondisi yang memudahkan.

” Dapat saja, serta itu yang mereka tuturkan pada aku kalau itu dapat jadi estimasi buat era depan,” jawabnya kala ditanya apakah ketentuan titik berat ban wajib diganti buat memperkirakan suasana yang dialami di Assen.

” Tetapi dikala ini, peraturan merupakan peraturan. Serta bisa jadi itu dapat berganti di era depan.

” Aku pikir betul, paling utama bila seorang menabrak Kamu serta Kamu pergi dari jalan. Sebab pada kesimpulannya, saat ini peraturan berkata bila Kamu tidak kehabisan 16 detik dalam satu lap, kita tidak dapat mengganti peraturan.

” Dengan motor ini, bila Kamu lebih lelet satu detik ataupun 1, 5 detik dalam satu putaran, tekanannya telah menurun 0, 05. Sepatutnya( aturannya) semacam itu, tetapi dikala ini yang aku tuturkan pada mereka, aku butuh menanya( apakah itu dapat jadi advokasi) sebab aku pergi( dari jalan) sebab tumbukan dengan pembalap lain.

” Serta aku butuh menanya, serta mereka mengatakan tidak, itu aturannya. Serta aku mengatakan aku sepakat dengan Kamu. Peraturannya memanglah semacam itu serta kita wajib menunggu.”

Marquez meningkatkan kalau beliau beranggapan Bastianini hendak menemukan perintah buat turun satu posisi sehabis tumbukan mereka. Bastianini percaya Marquez mengutip resiko lebih besar dengan berupaya bertahan di bagian luarnya.

Pembalap Gresini itu merupakan salah satunya yang teruji melanggar ketentuan titik berat ban di Assen. Beliau merupakan pembalap keenam yang menemukan ganjaran masa ini, sehabis 5 denda dijatuhkan di pacuan Jerez.

Semenjak peraturan ini dipublikasikan tahun kemudian, peraturan ini membuat tim- tim kesusahan dalam menata titik berat ban yang cocok dengan situasi pacuan yang bisa jadi dialami oleh pembalap mereka. Ini merupakan cara yang mengaitkan semua regu serta tidak didetetapkan oleh Michelin, yang teknisi bannya cuma dapat membagikan anjuran.

Regu Marquez sudah mengestimasi kalau beliau hendak membalap di balik, mulai dari posisi keenam, alhasil kala beliau terletak di posisi ketiga pada lap kedua. Perihal itu buatnya beresiko.

Perihal ini menarangkan kenapa beliau mengayunkan tangan pada Di LGO4D LIVE CHAT di lap kedelapan, walaupun beliau menulis kalau titik berat depannya cuma naik 0, 1 kafe di balik Ducati VR46- yang jauh lebih kecil dari yang diharapkan.

Beliau pula menunjuk situasi puncak di Assen selaku pemicu kesusahan titik berat yang dirasakannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *